Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Perketat Mitigasi Kesehatan Jemaah Jelang Puncak Haji

15-06-2024 / KOMISI VIII
Anggota Timwas Haji DPR RI, Ace Hasan Syadzily saat melakukan pengawasan haji 2024 di Makkah, Arab Saudi, Kamis (14/6/2024). Foto: Singgih/vel

PARLEMENTARIA, Makkah - Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI mendesak Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperketat mitigasi kesehatan jemaah haji Indonesia menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Langkah ini dinilai krusial untuk memastikan para jemaah dalam kondisi kesehatan yang optimal saat melaksanakan ibadah haji di Armuzna.

 

"Yang harus dimitigasi adalah kemungkinan, karena pola dari jemaah haji kita yang meninggal itu (banyak) terjadi pada puncak haji dan setelah puncak haji," ujar Anggota Timwas Haji DPR RI, Ace Hasan Syadzily kepada Parlementaria, di Makkah, Arab Saudi, Jumat (14/6/2024).

 

Hingga saat ini, tercatat ada 112 jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia. Timwas meminta Kemenag untuk melakukan mitigasi ketat terhadap aspek kesehatan para jemaah, terutama untuk mengelola haji yang lansia dan difabel guna menekan angka kematian saat puncak haji.

 

 

Hingga saat ini, tercatat ada 112 jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia.

 

Ace Hasan Syadzily, yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, menekankan pentingnya perencanaan matang terkait pergerakan para jemaah mulai dari hotel ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina. "Kami meminta agar pergerakan jemaah betul-betul dipersiapkan skenarionya," katanya.

 

Puncak ibadah haji di Armuzna akan dilaksanakan pada 9-10 Dzulhijah, dan para jemaah mulai berangkat menuju ke Arafah sejak Jumat (14/6) siang waktu setempat.

 

Dalam upaya mendukung kenyamanan beribadah, Kementerian Perhubungan Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Arab Saudi menyiapkan jalur khusus ramah jemaah haji lansia yang menghubungkan Arafah dan Muzdalifah. Jalur ini diharapkan dapat mempermudah mobilitas para jemaah, khususnya yang lansia dan difabel.

 

Wakil Menteri Perhubungan Arab Saudi, Tareq Ziyad Al-Shami, menyatakan bahwa jalan setapak sepanjang 1 kilometer dengan lebar 15 meter ini terbuat dari bahan campuran bitumen, aspal, dan karet. Permukaan jalan ini dicat dengan cat khusus berwarna abu-abu cerah, yang mampu meredam panas sebesar 13 hingga 15 derajat Celsius.

 

"Masyarakat bisa berjalan dari Arafah ke Muzdalifah melalui jalan setapak ini tanpa merasakan sakit pada lutut atau kram pada lutut. Memang diketahui, orang lanjut usia sering mengalami nyeri lutut dan punggung. Kami ingin memberi kemudahan ketika mereka sedang berjalan," jelas Tareq di Arafah.

 

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan jemaah haji Indonesia dapat melaksanakan ibadah haji dengan lebih nyaman dan aman, serta meminimalkan risiko kesehatan yang bisa terjadi selama puncak haji di Armuzna. (skr/rdn)

BERITA TERKAIT
Maman Imanulhaq Dorong Kemenag Perkuat PAUD Qu’ran
14-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia...
Legislator Komisi VIII Dorong Peningkatan Profesionalisme Penyelenggaraan Haji
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Surabaya - Anggota Komisi VIII DPR RI Inna Amania menekankan pentingnya efektivitas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hal...
Selly Andriany Ingatkan Pentingnya Harmoni Sosial Pasca Perusakan Rumah Doa di Sumbar
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Menanggapi insiden perusakan rumah doa umat Kristiani di Sumatera Barat, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany...
Selly Andriany Minta Penindakan Tegas atas Perusakan Rumah Doa GKSI di Padang
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, menyayangkan aksi intoleransi yang terjadi di Padang, Sumatera Barat,...